Warga Jawa Tengah dan lainnya, memadati Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, untuk menunaikan menuanaikan salat tarawih pertama di Ramadhan 1430 Hijriyah ini. Atau Jumat malam, 21 Agustus 2009.
Di mesjid tempat berkumpulnya Walisongo ini, umat Islam tampak khusyu' ini. Seperti biasanya, alun-alun Kota Demak, yang berada persis di depan Mesjid Agung Demak, pada sore tadi ramai dipenuhi para pedagang aneka makanan dan minuman khas Demak. Serta permaianan anak-anak.
Warga Demak sangat antusias sekali menyambut datangnya Ramadhan ini. Sehingga menimbulkan kemacetan bagi arus lalulintas dari Semarang menuju ke Surabaya, Jawa Timur.
Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak.
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.
Di mesjid tempat berkumpulnya Walisongo ini, umat Islam tampak khusyu' ini. Seperti biasanya, alun-alun Kota Demak, yang berada persis di depan Mesjid Agung Demak, pada sore tadi ramai dipenuhi para pedagang aneka makanan dan minuman khas Demak. Serta permaianan anak-anak.
Warga Demak sangat antusias sekali menyambut datangnya Ramadhan ini. Sehingga menimbulkan kemacetan bagi arus lalulintas dari Semarang menuju ke Surabaya, Jawa Timur.
Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak.
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.
